Kamis, 12 Juni 2008

Sedekat apakah kita boleh dengan pelanggan?

Pada suatu perbincangan dengan seorang SPG sebuah boutique sepatu disebuah mall sebagai seorang customer yang juga sering berinteraksi dengan para SPG/SPB saya tertarik ingin mengetahui sebatas manakah kedekatan (intimacy) yang lumrah antara seorang SPG/SPB degan customer.

Tentunya hal ini saya tanyakan dengan pengalaman saya pribadi yang sering sekali melihat bahwa sedikit sekali interaksi yang terjadi antara SPG/SPB dengan customer yang datang dan melihat-lihat barang dalam suatu toko/outlet.

Dari perbincangan yang panjang lebar ada suatu kesimpulan yang saya tarik dari pengalaman SPG tersebut bahwa kebanyakan customer merasa tidak nyaman ketika SPG/SPB mulai mendekati customer yang asik memilih-milih barang. Tentunya pengalaman ini membuat suatu pola bagi mereka untuk cendrung menunggu bola dan hanya meresponse/berinteraksi ketika customer datang dan menanyakan sesuatu kepada mereka.

Dari pengalam saya sendiri sebagai pembeli sebenarnya sering sekali pada saat saya berbelanja saya merasa bingung memilih satu barang diantara begitu banyak barang yang dipajang. Bingung memilih mana yang sebenarnya paling cocok dan pas untuk digunakan (warna, bentuk dan tentunya nggak lupa budget). Dan justru karena bingung inilah saya lebih cendrung pergi dan mencari barang di outlet lainnya, yang mungkin bisa jadi sebarnya apa yang saya inginkan/cocok bagi saya ada di outlet sebelumnya.

Bukannya dengan kebingungan ini tentunya merupakan suatu kesempatan bagi para SPG/SPB untuk membantu saya memilih produk yang cocok bagi saya.

Ya tentu mungkin ada benarnya juga ada pelanggan yang kabur ketika para SPG/SPB berusaha mendekat dan ingin berinteraksi dengan mereka, dan tentunya harusnya ini bukan menjadi pengalaman yang membentuk suatu pola “menunggu bola” yang pada akhirnya bole tersebut tidak pernah tertangkap dan pergi entah kemana.

Mungkin perlu dicermati kembali apa yang telah dilakukan (sikap, tatapan mata, senyum) yang membuat pengunjung secara spontan langsung “ngibrit” ketika para SPG/SPB mulai menyapa.

Atau mungkin memang customernya juga nggak PeDe jika para SPG/SPB menanyakan barang apa yang diinginkan dan takut ditanya berpa budget yang diinginkan....

Tapi menurut saya bagaimanapun saya sebagai pelanggan tentunya ingin mendapatkan lebih termasuk informasi dan tentunya adalah bantuan / konsultasi yang dapat menjadi solusi.

Tidak ada komentar: